you're reading...
Awamologi

Waspadalah… Waspadalah, Efek Ariel

Mudah-mudahan saya tidak membuat tulisan ini dengan harapan hanya untuk mendapatkan “efek rezeki” Ariel (Peterpan atau kini dipelesetkan jadi Peterporn) agar banyak dibaca awamers. Tentu saja saya bersyukur kalau banyak yang baca, tetapi dengan harapan mereka tidak terpicu untuk memetik perihal kemesumannya, melainkan terpacu untuk mencari sisi positifnya.

Tulisan ini dibuat dengan sudut pandang bahwa Ariel memang benar-benar pelaku dari pangkal kehebohan ini sebagaimana konfirmasi dari pihak kepolisian bahwa video yang melibatkan Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari adalah bukan rekayasa alias asli.

Bayangkan, Ariel bukan saja dikabarkan bermesuman dengan dua atau tiga perempuan, tetapi dengan 32 kaum hawa. Lalu, media massa dan media komunikasi lain seperti mendapatkan tambang emas untuk menjadikannya sebagai komoditas. Tidak semua media tentu saja. Namun, banyak yang memang dengan sadar “memainkan” efek Ariel ini untuk menangguk fulus. Kalaupun berita Piala Dunia 2010 yang akan berlangsung hingga sebulan mendatang (11 Juni­–11 Juli) bakal menyita perhatian khalayak, tetap saja stok berita perihal Ariel takkan habis untuk mengimbangi ataupun sekadar mendampinginya. Minimal dari 32 nama itu saja sudah cukup.

Namun, apakah kita akan mau saja dibuai dan dikeruhkan dengan kabar dan gosip seputar Ariel ini? Artinya, media boleh saja “berjualan” apa saja, tetapi khalayak konsumen pun bisa bersikap kritis dan bijak.

Yang pasti, Ariel telah mampu mengubah (dalam arti negatif) persinggungan kita dengan pornografi. Jika sebelum ini hanya mereka yang tergolong “militan” pornografi sebagai konsumennya, kini yang termasuk alim pun jadi ikut penasaran untuk mencicipinya. Mudah-mudahan memang untuk kasus Ariel saja, tidak keterusan.

Padahal, “aksi sejenis Ariel” sebagai anak band atau penyanyi yang meniduri banyak perempuan bukan hal baru lagi. Namun, kebiasaan yang berasal dari Barat itu telah diperbarui Ariel dengan menambahkan efek video. Saya ingat betul betapa kabar tentang Julio Iglesias yang lebih “hebat” dari Ariel dalam hal rekor tindih-menindih itu kerap disebut-sebut di media kita kala sang penyanyi bakal manggung di Jakarta. Julio bahkan sempat membuat salah satu putri mendiang mantan Presiden Suharto tergila-gila. Namun, lantaran tidak ada unsur video rekaman hasil “olah tubuh” Julio, efek guncangannya tidak sedahsyat efek domino gelinjang Ariel, yang jika dibahas bisa menjadi perbincangan panjang lebar.

Meski begitu, ada atau tidak unsur videonya, semoga kita tidak ikut menjadi kehilangan akal sehat. Seandainya saja orang yang pertama kali “menemukan” video begituan Ariel memilih untuk langsung menghubungi dan mengingatkan Ariel atas perilaku menyimpangnya itu dan lalu memusnahkan barang bukti rekaman tersebut, Ariel dan kita semua tentu tidak akan terusik atau malah terasyik-asyik dengan kemesuman yang menghebohkan ini. Sayang, orang atau orang-orang itu memilih langkah jahat dan atau komersial dengan menyebarkan rekaman tersebut. Maka, jadilah kita tersangkut efek prahara Ariel hingga seperti sekarang ini.

Saya pun setuju dengan pendapat bahwa Ariel dan pihak-pihak yang terlibat persebadanan haram dengannya, yang telanjur “terkonfirmasi” publik dan sulit mengelak lagi, sebaiknya membuat pengakuan ke publik, meminta maaf, dan bertobat. Tak sampai harus menunggu pengadilan memberikan keputusan. Ini saya kira sikap elegan yang ditunggu Tuhan (kalau mereka memang betul-betul sebagai pelaku).  Bukankah jauh lebih baik orang yang mengakui dosa-dosanya dan bertobat daripada orang yang tetap ingin tampil sok suci, padahal kenyataannya penuh daki?

Untuk mereka yang masih bisa bersembunyi atau berkelit dan dosanya hanya diketahui orang-orang terdekat mungkin pengakuan dan pertobatan cukup diikrarkan ke mereka saja. Untuk yang benar-benar masih tersimpan rahasianya, cukup bertobat kepada Tuhan.  Toh, Tuhan Maha Pemaaf. Maka, sesama manusia sebagai hamba Tuhan pun mesti memberikan permaafan.

Memang, kita semua mesti beristigfar, merenung, lantaran kita adalah makhluk yang laten untuk berbuat zalim, menganiaya diri. Itulah yang sejak semula mengawali keberadaan kita di dunia melalui Adam dan Hawa. Lantaran bujuk rayu Iblis, mereka pun terusir dari surga dan mesti hidup di dunia. Untung saja Tuhan Maha Pemurah. Dia tidak sekadar menjebloskan mereka ke dunia, tetapi juga membisikkan atau memberi inspirasi doa pertobatan. Akhirnya, dengan senantiasa menzikirkan doa itu secara sungguh-sungguh, jalan pertobatan pun mampu dilalui. Mereka menyadari sebagai manusia telah berbuat zalim dan dalam diri mereka tersimpan potensi untuk kembali dan kembali lagi berbuat demikian. Maka, dengan komitmen dan bukti nyata untuk tidak lagi mengulangi kesalahan serupa (tobat nasuha), ampunan Tuhan pun tercakup dalam rengkuhan.

Inilah doa pertobatan itu (Alquran surat 7 [Al-A’raf] ayat 23).

“Robbana dzolamna amfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin.”

(Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi).

Wallahu a’lam bissawab. Wassalamualaikum.

About Bahtiar Baihaqi

Sekadar ingin berbagi, dari orang awam, untuk sesamanya, orang awam pula dan mereka yang prokeawaman.

Diskusi

15 respons untuk ‘Waspadalah… Waspadalah, Efek Ariel

  1. Ini ada titipan komen dari tetangga sebelah:

    – Efek ditambah kale sama domino, jadi efek domino ariel, soale efek ini kan merambat ke mana-mana kayak pohon anggur, meskipun negatif ato positif. Domino juga konotasinya dengan “pertaruhan”, ariel itu emang petaruh, kan?
    – Ariel bisa jadi kena sindrom “peterpan”, peri anak kecil yang abadi (everlasting children world) soale dia tuh kan seneng dikeloni bidadari-bidadari cantik bak anak kecil, dimanjain, dan seakan-akan hidup di surgawi yang serba bling-bling, enjoy, dan lepas dari keruwetan hidup. Peterpan kan punya sayap juga, jadi bisa bebas nemplok di mana aja, suka-suka, dunianya emang gak ada aturan, innocent, dan selalu happy. Kesedihan tuh musuhnya. Tapi, peterpan juga punya tugas untuk menghibur orang lain agar selalu tertawa dan happy (non bone zulkarnain atau salma), kaitan dengan si ariel ya dia tuh kan seneng juga menghibur cewek-cewek cantik yang bahenol geboy dengan talentanya yang jujur aja emang memikat, khususnya lagu-lagunya yang nikmat dan lumayan untuk obat yang sakitnya sedang kumat.
    – Tapi, peterpan akan kehilangan dunia anak kecilnya kalau melanggar aturan, yaitu berhubungan intim atau main seks, karena ia akan berubah menjadi dewasa. Jadi, paradox juga ya si ariel peterpan ini. Pantasnya sih bukan peterpan kali nama bandnya, tapi peter-pantat, ha….ha……
    – Btw, okelah yang pasti ini ujian bagi kita juga secara makhluk pribadi dan sosial untuk tidak terjebak pada dosa orang lain, masak orang lain yang berbuat dosa kita juga bikin dosa dengan ghibah dan prasangka-prasangka yang jelas berdosa. Sami mawon kan? Sekuat tenaga kita mesti jauh-jauh dari area gosip atau apalagi me too activity (ikut-ikutan kayak gitu). Jangan ah! (Cheqi)

    Posted by Bahtiar Baihaqi | Juni 13, 2010, 1:25 am
  2. Semoga tidak ada unsur menggunjing sebagaimana telah diingatkan Mas M. Shodiq Mustika pada postinganku terdahulu (kedua sebelum ini) dan pada postingan di blognya soal curhat cerita cinta ironis Ariel…. Kalaupun ada, semoga Tuhan memaafkanku.

    Posted by Bahtiar Baihaqi | Juni 13, 2010, 6:01 am
  3. semakin terkuak kenapa banyak yang menolak UU AntiPornografi

    Posted by sunarnosahlan | Juni 13, 2010, 11:29 am
  4. Kayaknya kalo diputer di tipi antara World Cup n Video Ariel terbaru bakal banyakan penonton yang mana y kang 😀

    Posted by Miftahgeek | Juni 14, 2010, 1:28 am
  5. @Mas Narno, iya nih.

    @Miftah, kayaknya dua-duanya banyak penontonnya.

    Posted by Bahtiar Baihaqi | Juni 14, 2010, 3:08 am
  6. ngeri 😦
    sungguh, saya sangat terkecoh dengan wajah anggun rupawan dan innocent itu 😦

    @Iya, begitulah. Eh, kok saya jadi pengin liat cermin (anggun, rupawan, dan innocent, tapi minus yang begituuuu….).

    Posted by kampret | Juni 16, 2010, 9:14 am
  7. jadi munculah istilah baru yaitu “ngariel”

    @Iya, setelah kita juga telah diberi kesempatan untuk ber-Gayus-Gayus atau ber-Susno-Susno, kita kita juga bisa pilih jadi ber-Ariel-Ariel atau “ngariel” itu.

    Posted by movienthusiast | Juni 16, 2010, 7:43 pm
  8. perspektif yang mantab pak Awam. Terutama soal eksploitasi oleh media. hehehe…
    Dan bagian akhir yang sungguh luar biasa. top abis..

    Posted by teguh | Juni 23, 2010, 12:36 am
  9. Astaghfirullah.. Jangan dekati zina, karena zina adalah salah satu dosa besar, oleh karena itulah Allah SWT memerintahkan manusia untuk tidak mendekati zina apalagi melakukan perbuatan tersebut. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS .Al-Israa’: 32).
    Apa kabar Kang Bahtiar, senang Akang berkunjung ke blog saya, salam persahabatan selalu
    (Dewi Yana)

    Posted by jalandakwahbersama | Juli 4, 2010, 10:01 am
  10. satu solusi untu masamuda sekarang agar tidak seperti ini(yg dilakukan ariel)……
    yai tu…..kawin muda…..kami membahas tuntas masalah ini,,, di blog kami…
    http://masamudamasakritis.wordpress.com/2010/03/31/apakah-anda-ingin-selamat-ini-solusinya/ kami membahas tuntas masalah agar tidak terjerumus dalam lubang kezina’an..!

    Posted by masamudamasakritis | Juli 4, 2010, 3:07 pm
  11. inilah beberapa org yg di katakan “publik figure” rapi malah kelakuannya bejat bgini….
    bgaimana nanti kdepannya anak2 kita dan smua ank2 yg ada di indonesia…..
    apakah org2 sprti ini pantas di katakan “publik figure”

    kunjungi blog kami di : http://duniaahlulbayt.wordpress.com/

    Posted by duniaahlulbayt | Juli 5, 2010, 1:53 pm
  12. 11 Juli 2010 ke pemancingan pak Sjafrie lagi nyoook!

    @Wah, semoga bisa. Pengin banget. Nanti jelang hari-H kukontak dirimu.

    Posted by mt | Juli 6, 2010, 4:18 pm
  13. tak sadarkah kamu kalo banyak yang merindukanmu di Bogor 😀

    @Ah, memangnya diriku layak dikangeni ya. 😀 Lagian kan yang tahu/kenal kan cuma beberapa aja. Yang baru-baru kayaknya belum.

    Posted by mt | Juli 6, 2010, 4:19 pm
  14. betapapun banyak orang yang merasa disakiti ARIEL “CULUN” (CUT-LUNA), tapi banyak pula yang terbantu untu mencari referensi gaya, malah video itu membuka pintu rezeki….
    jadi, ariel tetep sang fenomena. yang banyak disukai wanita….

    @Yup, betul, tapi cuma dari sisi itu aja kan Bos. Dari sisi yang lain, beda lagi.

    Posted by jejak annas | Juli 11, 2010, 9:24 am

Trackbacks/Pingbacks

  1. Ping-balik: Stop Pengidolaan (Ariel) Berlebihan! « Awamologi - Juli 27, 2012

Tinggalkan Balasan ke jejak annas Batalkan balasan