archives

moderat

This tag is associated with 1 post

Muxlim, “Facebook” versi Muslim

muxlim_screen

Ya, pada prinsipnya memang mirip Facebook (FB), situs jejaring sosial yang telah melahirkan jamaah Fesbukiyah atau bahkan “tarikat” Fesbukiyah menurut istilah GM, Goenawan Mohamad. Bedanya, ini bikinan seorang muslim, jadi tak dapat dimungkiri pastilah mengusung “warna Islam”.

Tapi, ini bukan situs agama, melainkan situs gaya hidup. Paling tidak, itu yang dikatakan penciptanya, Mohamed el-Fatatry, pengusaha muda asal Mesir. “Ya, Muxlim bukanlah situs agama, kita fokus ke gaya hidup,” ujar El-Fatatry seperti dikutip BBC.

muxlim_mohamed

Menurutnya, tujuan utama pembuatan Muxlim adalah agar teknologi informasi menjadi bagian gaya hidup muslim. Apa bedanya dengan gaya hidup orang lain? Dia bilang, gaya hidup muslim lebih kaya dan beragam dibandingkan gaya hidup kalangan lain. “Ada nilai-nilai yang dianut dalam segala hal,” sebutnya.

El-Fatatry mengungkapkan, dalam bertutur kata di situs bikinannya itu juga harus sopan. Tak ayal, jika ada perkataan sumpah serapah atau berbau porno, sensor pun akan bekerja. Tapi, dia juga membuka kesempatan bagi anggota Muxlim untuk bertukar pikiran tentang tema-tema yang bukan masalah agama semata.

Misi “terselubung” El-Fatatry adalah memerangi ekstremisme dan fundamentalisme. “Jika ada gerakan atau pemanfaatan Muxlim untuk gerakan ekstremisme, banyak anggota yang akan melaporkan kepada kami. Anggota Muxlim sangat waspada terhadap isu-isu itu,” katanya.

Berkat Muxlim, El-Fatatry masuk sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia pada edisi majalah TIME 2008. Melalui Muxlim, dia menjadi “dewa penolong” bagi warga muslim yang ingin berhubungan dengan lawan jenis tanpa tatap muka. BBC menyebut Muxlim sebagai salah satu situs jejaring sosial yang tumbuh paling cepat di dunia. Bisa jadi, Muxlim bakal menggeser situs berbasiskan komunitas muslim seperti Mecca.com dan Islamicaweb.com.

Di saat bisnis lain harus bergulat dengan krisis keuangan global, Muxlim justru kian bersinar. Menurut El-Fatatry, bisnis yang lebih mengarah pada komunitas spesifik menjadi pegangan utamanya. Harian ternama Inggris Guardian memuji El-Fatatry sebagai pengusaha muda yang memiliki rekam jejak sangat mengesankan karena membalut teknologi dengan Islam secara kreatif.

Pada 2008 lalu, surat kabar terkemuka Finlandia Helsingin Sanomat memasukkan Muxlim Inc dalam 100 perusahaan tersukses di negara itu. Majalah teknologi terkemuka di Amerika Serikat (AS) juga menobatkan Muxlim sebagai salah satu best tech start-ups dari Eropa.

Padahal, menurut El-Fatatry, Muxlim hidup dari iklan dan jualan konten yang dapat diunduh. El-Fatatry menargetkan akhir tahun 2009 ini, Muxlim akan menjadi situs jejaring sosial yang dikunjungi 10 juta pengguna setiap bulan. Salah satu strateginya, Muxlim akan merambah negara-negara minoritas muslim.

Ann Mack, Direktur JWT, perusahaan analisis tren yang berbasis di New York, mengaku terkejut dengan perkembangan Muxlim yang sangat pesat. “Ini menunjukkan bahwa ada komunitas global yang kecewa dengan merek ternama. Padahal mereka memiliki uang. Merekalah yang tidak disasar oleh pasar-pasar merek besar,” katanya.

El-Fatatry mendapatkan inspirasi membuat Muxlim ketika dia melihat situs Islami tidak berinovasi. Sadar investasi di bidang teknologi memiliki dukungan modal kuat, dia pun mencari investor. Salah satu investor yang tertarik adalah Pietari Paivanen, investor yang fokus pada pengembangan teknologi. Lalu, pada 2007, Muxlim mendapat suntikan dana sebesar USD2 juta dari perusahaan Rite Internet Ventures.

Muxlim memiliki jumlah lalu lintas pengunjung yang bagus. Situs ini diapresiasi oleh penggunanya,” ujar Chief Executive Rite Internet Ventures––perusahaan berbendera Swedia––Christoffer Hagglund.

El-Fatatry sendiri merupakan warga Mesir yang tumbuh besar di Uni Emirat Arab (UAE). Di UAE, dia sempat kuliah ilmu komputer di American University of Sharjah hingga kemudian hijrah ke Finlandia untuk menempuh studi di EVTEK University of Applied Sciences pada 2004.

Di negara Skandinavia itu, El-Fatatry justru sukses dengan situs pertemanan yang diciptakannya. Dalam beberapa tahun mendatang, dia diperkirakan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia versi majalah Forbes. Padahal, kini usianya baru 24. Tapi, baginya, usia muda merupakan kesempatan meniti jalan menjadi pengusaha kaya raya.

El-Fatatry memang telah menyukai dunia internet sejak usia 16 tahun. Ketika itu belum banyak orang memiliki blog atau situs pribadi. Tapi, dia justru telah memiliki sebuah situs pribadi yang memajang foto-foto dirinya untuk dikomentari teman-temannya. Pada usia 16 tahun itu, dia juga telah mengajar cara membuat situs internet di The Emirates Institute of Technology.

Kini, dunia pun mengakui kepiawaiannya mengelola Muxlim. Fitur-fitur yang ditawarkan situs jejaring sosial yang diluncurkan pada Desember 2006 ini memang sebanding dengan situs jejaring lain. Mulai dari video, berita, gambar, blog, dan chatting. Yang membedakan, Muxlim menawarkan konsep situs jejaring sosial dengan sentuhan Islami. Salah satu fitur paling digemari adalah Quran.Muxlim.com. Dengan fasilitas itu, kita bisa mendapatkan terjemahan Alquran dalam 25 bahasa.

Muxlim pun terus berupaya memperkaya fitur dan tentu fokus pada kebudayaan muslim. El-Fatatry menuturkan, dengan menawarkan tema-tema Islami, Muxlim kini mampu menyedot 2 juta orang setiap bulan. Padahal, 18 bulan lalu hanya diakses tak lebih dari 100.000 pengunjung. Yang tak kalah penting, El-Fatatry menujukan situs bikinannya ini untuk membentuk masyarakat yang cinta damai, tidak ekstrem.

“Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga yang moderat. Kedua orang tua saya adalah jurnalis yang pernah berkeliling dunia. Dari pengalaman orang tua itu, pemikiran dan pandangan saya lebih terbuka,” kata El-Fatatry kepada Dinarstandard. “Ibu saya pun selalu mengingatkan agar saya menyelesaikan studi walaupun orangtua tetap mendukung karier profesional yang saya tekuni,” ungkapnya.

Demikianlah. Paparan tadi aku tulis ulang berdasarkan profil El-Fatatry dalam rubrik Mirror harian Seputar-Indonesia edisi 2 April 2009 dan cek silang data dari googling. Terutama dari sumber ini, http://dinarstandard.com/innovation/Muxlim022807.htm. Ilustrasi gambar-gambarnya juga diambil dari dinarstandard.com.